Negeri 5 Menara: Keteguhan Hati untuk Mencapai Mimpi

on Sabtu, 03 Maret 2012

Novel inspiratif Negeri 5 Menara karya A. Fuadi mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Ceritanya yang sederhana—berkisah tentang pencapaian mimpi—dan untaian kata yang mengalir dari tiap kalimatnya cukup menarik perhatian masyarakat. Kesuksesan itulah yang membuat Million Pictures dan KG Production memutuskan untuk mengadaptasi cerita yang diambil dari kisah hidup sang penulisnya ini ke layar lebar.
Kisah di film ini tentunya sama dengan yang dikisahkan di buku. Berkisah tentang tujuh orang anak yang bersekolah di Pondok Madani, Alif (Gazza Zubizareta), Raja (Jiofani Lubis), Said (Ernest Samudra), Dulmajid (Aris Putra), Atang (Rizki Ramdani), dan Baso (Billy Sandy). Berasal dari daerah yang berbeda-beda, anak-anak tersebut memiliki satu tujuan: meraih cita-cita masing-masing. Cita-cita mereka pun sangat tinggi: ingin menjadi orang besar dengan cara mereka sendiri. Sang tokoh utama, Alif, terpesona dengan kekuatan kalimat Man Jadda wajada (Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti sukses) yang kemudian menjadi semboyan hidupnya dan menjadi penyemangat untuk mencapai mimpinya, sesulit apa pun.

Inspiratif dan Representatif

Saya bisa mengatakan bahwa film Negeri 5 Menara adalah film Indonesia pertama di tahun ini yang benar-benar worth it untuk ditonton. Jalinan cerita, kualitas akting para pemainnya, cara penceritaannya, semuanya bersinergi menciptakan sebuah tontonan apik. Saya angkat topi untuk para pemain baru yang memerankan tujuh sahabat (yang dijuluki Sahibul Menara) karena mereka bisa memerankan karakter masing-masing dengan cukup baik. Memang masih ada beberapa kekakuan yang terlihat, tetapi ketika kembali mengingat bahwa mereka adalah pemain baru, pencapaian mereka di film ini sudah menjadi prestasi tertentu—apalagi ketika mereka harus berakting bersama aktor-aktor yang jauh lebih senior dari mereka, seperti Lulu Tobing, Donny Alamsyah, David Chalik, dan Andrian Pratama.
Tidak ada yang bisa saya katakan selain “porsi yang pas di setiap segi”. Walau ada beberapa bagian dari novel yang tidak digunakan di film ini, tidak membuat nilai film ini berkurang. Bahkan, film ini berhasil menyampaikan setiap pesan yang ingin disampaikan A. Fuadi dalam novelnya tersebut dengan sangat gamblang dan mudah dicerna. Jadi, bagi yang belum membaca novelnya, jangan takut karena akan tidak mengerti jalan cerita film ini—yang sering terjadi di tiap film adaptasi karena lompatan adegan. Affandi Abdul Rachman mengeksekusi kisah ini dengan cukup baik sehingga cukup merepresentasikan kisah yang ada di novelnya.
Mencari tontonan dalam negeri yang berkualitas? Film ini dapat menjadi rekomendasi. Apalagi, jika Anda menyaksikannya bersama anak-anak Anda. banyak nilai yang bisa dipetik di dalamnya. Selamat menonton!
Tanggal rilis:1 Maret 2012
Genre:drama
Durasi:100 menit
Sutradara:Affandi Abdul Rachman
Pemain:Ikang Fauzi, Lulu Tobing, David Chalik, Donny Alamsyah, Ariyo Wahab, Andhika Pratama, Mario Irwinsyah, Gazza Zubizareta, Billy Sandy, Ernest Samudra, Rizky Ramdani, Jiofani Lubis, Aris Putra, Eriska Rein, Sakurta Ginting
Studio:KG Productions

0 komentar:

Posting Komentar