Teknologi Terbaru di Balik Intel Ivy Bridge

on Senin, 23 April 2012

Sejak dirilis akhir tahun 2010, prosesor Intel Core i generasi kedua dengan arsitektur Sandy Bridge mendulang kesuksesan baik di pasar desktop maupun mobile. Performa tinggi di kelasnya dengan harga tergolong sepadan dan juga konsumsi daya yang rendah merupakan beberapa faktor kesuksesan prosesor ini. Tidak hanya itu, tipe prosesor Sandy Bridge yang beragam (dari Celeron hingga Core i7), membuat penikmat prosesor ini tidak hanya dari kalangan pengguna dengan kantong tebal melainkan juga pengguna dengan dana terbatas. Oleh karena itu, tidak aneh jika hampir semua pengguna komputer menginginkan prosesor ini berada di dalam sistem mereka.
Lebih satu tahun berlalu, kini tiba saatnya Intel untuk mengeluarkan penerusnya. Bermodalkan arsitektur generasi terbaru bernama Ivy Bridge, prosesor Intel Core i generasi ketiga mencoba mengulang kesuksesan yang pernah diraih oleh prosesor Core i generasi kedua. Apakah prosesor ini mampu melakukannya? Sambil menunggu jawaban yang mungkin baru akan terjawab beberapa waktu ke depan, mari kita melihat teknologi terbaru apa saja yang terdapat di dalam prosesor Intel Ivy Bridge dan juga komponen pendukungnya.

Ivy Bridge/Maho Bay Platform

Prosesor

Arsitektur

Prosesor Intel Core i generasi ketiga dilengkapi arsitektur generasi terbaru bernama Ivy Bridge. Arsitektur Ivy Bridge merupakan penyempurnaan dari arsitektur sebelumnya, Sandy Bridge. Seperti terlihat di gambar di atas, Ivy Bridge merupakan “Tik” dari skema “Tik Tok” yang digunakan Intel. Di fase “Tik”, Intel mengaplikasikan proses fabrikasi terbaru di mana dalam hal ini, Ivy Bridge diproduksi dengan proses fabrikasi 22 nm ditambah teknologi terbaru 3D Tri-Gate Transistor.
Sandy Bridge

Ivy Bridge
Melihat gambar die prosesor di atas, ternyata blok diagram Ivy Bridge memiliki kemiripan dengan Sandy Bridge. Kotak besar di sudut kiri merupakan unit GPU yang diikuti empat buah kotak di sisi kanan yang merupakan unit CPU quad-core. Tepat di bawah unit CPU adalah L3-chace tempat unit CPU dan GPU akan saling berbagi dalam penggunaannya. Kotak di sisi paling kanan merupakan tempat berkumpulnya komponen memory controller, PCIe controller, display controller, DMI, System Agent, dan lainnya.
Meskipun memiliki kemiripan, unit GPU Ivy Bridge ternyata memiliki perbedaan layout dan ukuran (lebih besar) dibandingkan unit GPU Sandy Bridge. Sepertinya, insinyur Intel melakukan beberapa perombakan di unit GPU ini. Apakah perombakan ini akan meningkatkan performa grafik? Kita lihat saja nanti.
Bila chip Sandy Bridge dibangun dengan menggunakan 1.16 miliar transistor dengan luas die prosesor sebesar 216 mm2, chip Ivy Bridge dibangun atas 1.4 miliar transistor dengan luas die prosesor sebesar 160 mm2. Proses fabrikasi 22 nm sepertinya memiliki andil besar dalam mengecilkan ukuran die prosesor meskipun jumlah transistor meningkat.
Tidak berbeda dengan Sandy Bridge, kontroler memori di Ivy Bridge tetap mendukung tipe memori DDR3 dengan konfigurasi dual-channel. Meskipun begitu, kontroler memori di Ivy Bridge mendukung kecepatan memori yang lebih tinggi dibandingkan Sandy Bridge.
Mengikuti jejak prosesor Sandy Bridge E, Ivy Bridge kini dilengkapi kontroler PCI Express generasi ketiga. Kontroler PCIe 3.0 ini mampu menyediakan total bandwidth per jalur sebesar 8GT/s (1GB/s), sedangkan jumlah jalur PCIe yang mampu disediakan oleh Ivy Bridge adalah sebanyak 16 buah.

Tipe dan Spesifikasi

Menyambut peluncuran Ivy Bridge, Intel telah mempersiapkan dua puluh tipe prosesor Intel Core igenerasi ketiga. Untuk platform desktop, terdapat empat belas tipe dan enam tipe untuk platformmobile. Di bawah ini kami cantumkan daftar lini prosesor Intel Core i generasi ketiga beserta spesifikasinya.
  • Desktop
  • Core i7 dan Core i5. Perbedaan mendasar kedua seri prosesor ini terletak di jumlah thread dan ukuran L3-cache.
  • Hanya prosesor dengan akhiran huruf K yang memiliki multiplier prosesor yang tidak dikunci.
Salah satu hal yang menarik dari lini prosesor Ivy Bridge adalah kisaran harga (MSRP online) prosesor Ivy Bridge ternyata tidak jauh berbeda dengan prosesor Sandy Bridge saat ini, dengan spesifikasi yang sama. Tentu saja hal ini membuka kemungkinan bahwa lini prosesor Sandy Bridge akan mengalami pemotongan harga. Menarik, bukan?
  • Mobile
  • Hanya prosesor mobile dengan huruf QM yang merupakan prosesor quad-core.
  • Huruf XM menandakan prosesor mobile tersebut memiliki multiplier prosesor yang tidak dikunci.

Overclocking

Intel melakukan beberapa perubahan di fitur overclocking Ivy Bridge. Beberapa di antaranya adalah nilai multiplier prosesor kini ditingkatkan hingga 63, dukungan kecepatan memori hingga 2667 MHz, dukungan XMP Memory Profile versi 1.3, dan lainnya. Meskipun begitu, Ivy Bridge tidak ubahnya Sandy Bridge di mana meng-overclock dengan menaikkan nilai BCLK tetap cukup susah untuk dilakukan. Overclocking dengan pendingin standar bisa menaikkan BCLK hanya dikisaran 5-7 MHz dari nilai normalnya 100 MHz (menjadi 105-107 MHz).
Salah satu cara melakukan overclocking di Ivy Bridge adalah menggunakan prosesor Intel Core i 3xxx seri K karena prosesor ini memiliki multiplier prosesor yang tidak dikunci.


Motherboard

Kompatibilitas

Salah satu kelebihan yang ditawarkan prosesor Intel Core i generasi ketiga (Ivy Bridge) adalah prosesor ini menggunakan tipe soket LGA1155, soket yang sama seperti yang digunakan prosesor Intel Core i generasi kedua (Sandy Bridge). Kesamaan tipe soket ini membuat prosesor Intel Core i generasi ketiga tidak hanya dapat digunakan di motherboard dengan chipset seri 7, melainkan juga motherboard Intel seri 6. Tentu saja dibutuhkan update BIOS agar motherboard chipset seri 6 dapat menggunakan prosesor Intel Core i 3xxx.

Chipset

Untuk mengakomodasi prosesor Ivy Bridge, Intel telah mempersiapkan lini chipset seri 7 mereka. Apa saja peningkatan yang dilakukan Intel di chipset seri 7 mereka? Mari kita lihat perbedaannya melalui tabel di bawah ini.
Jika diperhatikan baik-baik, ternyata tidak banyak perubahan yang dilakukan Intel di chipset seri 7 mereka. Perbedaan chipset seri 7 dan seri 6 beberapa di antaranya adalah dukungan empat buah USB 3.0, jalur output display ditingkatkan dari dua menjadi tiga jalur, upgrade ME engine ke versi 8.0, dan upgrade iSRT ke versi 11.
Total chipset seri 7 yang dirilis Intel sebanyak 10 buah, enam buah untuk platform desktop dan empat buah untuk platform mobile. Chipset seri 7 untuk platform desktop terdiri dari Z77, Z75, H77, Q77, Q75, dan B75. Untuk platform mobile terdapat HM77, UM77, HM76, dan HM75. Di bawah ini kami tampilkan tabel perbandingan spesifikasi dan fitur lini chipset seri 7.
Desktop Chipset
Mobile Chipset
Z77
Z75
H77
B75

Graphics Card

HD 2500 dan HD 4000

Seperti Sandy Bridge, Ivy bridge juga dilengkapi dua tipe Intel HD Graphics. Intel HD 4000 yang menjadi penerus HD 3000 dan HD 2500 yang menjadi penerus HD 2000. Beberapa peningkatan yang dilakukan Intel di HD 4000 dan HD 2500 adalah dukungan terhadap DirectX 11 dan OpenGL 3.1. Selain itu, jumlah EU (Execution Unit) di HD 4000 kini ditingkatkan menjadi 16 buah dari sebelumnya 12 buah. Akan tetapi, ternyata HD 2500 tetap dilengkapi EU dengan jumlah yang sama dengan HD 2000 sebesar enam buah.

Turbo Boost for GPU Frequency

Seperti HD 3000 dan HD 2000, HD 4000 dan HD 2500 juga dilengkapi fitur Turbo Boost. Clock HD 4000 dan HD 2500 dapat ditingkatkan hingga mencapai 1350 MHz dari nilai clock sebenarnya, 650 MHz.

Quick Sync Video 2.0

Fitur Quick Sync Video kembali dihadirkan di HD 4000 dan HD 2500. QSV merupakan fitur yang bermanfaat untuk mempercepat proses transcoding video. Dibandingkan QSV sebelumnya, QSV di unit GPU Ivy Bridge diklaim memiliki performa lebih kencang.
Untuk memanfaatkan fitur QSV diperlukan aplikasi transcoding video yang telah mendukung fitur ini. Salah satu di antaranya adalah MediaEspresso dari Cyberlink. Dukungan QSV di aplikasi ini dapat ditemukan di versi 6 ke atas.

Output Display ke Tiga Monitor

Intel HD Graphics di Ivy Bridge kini mampu menampilkan hingga ke tiga perangkat display sekaligus. Pengguna yang membutuhkan tampilan ke banyak monitor tentu akan menyukai fitur ini. Terlebih kemampuan ini dapat digunakan baik di platform desktop maupun mobile.

Fitur Baru

Rapid Start Technology

Fitur ini membantu meminimalisasi waktu yang diperlukan oleh sistem untuk kembali hidup dari kondisistandby. Tidak hanya itu, fitur ini juga membantu mengurangi konsumsi daya sistem di kondisistandby.
Saat sistem memasuki kondisi standby, fitur ini dengan segera memerintahkan sistem operasi untuk menyimpan konten yang terdapat di memori (RAM) ke dalam SSD. Setelah itu, sistem akan mematikan seluruh komponen di dalamnya. Dengan mematikan seluruh komponen, konsumsi daya sistem dapat ditekan hingga mendekati nol di kondisi ini. Saat sistem kembali hidup, konten yang sebelumnya disimpan di SSD dengan segera dikembalikan ke RAM dan pengguna dapat memulai kembali kegiatannya tepat di kondisi sebelum sistem memasuki kondisi standby. Waktu yang diperlukan untuk kembali hidup dari kondisi standby adalah sekitar 5 detik.
Fitur ini sebenarnya memiliki kemiripan cara kerja dengan fitur Hibernation di Windows. Jika fiturRapid Start Technology menyimpan konten memori (RAM) ke SSD, fitur Hibernation menyimpannya ke HDD. Sebenarnya, proses pengembalian data dari media storage kembali ke memori (RAM)-lah yang membuat Rapid Storage Technology memiliki keunggulan atas Hibernation. SSD memiliki performa lebih tinggi dibandingkan HDD.

Smart Connect Technology

 
Fitur ini memungkinkan sistem untuk tetap meng-update konten, seperti email, social media, dancloud apps saat sistem tertidur. Fitur ini bekerja dengan menghidupkan sistem yang tertidur di selang waktu tertentu, untuk kemudian melakukan update di konten tersebut. Setelah update dilakukan, sistem kembali ke kondisi tertidur. Proses ini akan terus berulang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan pengguna untuk melakukan update.

Virtu MVP

Secara sederhana, fitur yang lahir dari tangan Lucid Logix ini memungkinkan unit GPU di prosesor Intel (HD Graphics) untuk bekerja sama dengan graphics card add-on (AMD atau NVIDIA) dalam merender grafik game sehingga performa game dapat meningkat.
Untuk menjalankan fitur ini, diperlukan aplikasi Virtu MVP Control Panel. Aplikasi ini disediakan di dalam paket penjualan motherboard jika memang motherboard itu menyediakannya. Satu hal yang perlu diperhatikan, aplikasi Virtu MVP Control Panel yang diberikan oleh produsen tertentu hanya dapat digunakan di motherboard yang berasal dari produsen tersebut. Misalnya aplikasi dari produsen X hanya dapat digunakan di motherboard merek X.
Terdapat dua mode yang diberikan di aplikasi Virtu MVP Control Panel, Virtual Vsync dan HyperFormance. Mode ini dapat diaktifkan salah satunya atau digunakan bersamaan.
Virtual VSync memungkinkan tampilan game di monitor layaknya menggunakan fitur VSync (gejalatearing berkurang/hilang), tetapi frame rate game dapat bergerak bebas lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai refresh rate monitor. Jika menggunakan fitur VSync biasa, frame rate maksimal di game sama seperti nilai refresh rate monitor.
Fitur HyperFormance berfungsi mendongkrak performa gaming dengan tidak melakukan renderulang frame yang sebelumnya sudah di-render oleh graphics card add-onFrame yang sebelumnya sudah di-render dan ditampilkan kemudian disimpan di frame buffer milik unit GPU Intel. Frametersebut akan digunakan kembali jika kembali dibutuhkan.
Judul game yang didukung oleh fitur HyperFormance ditandai oleh tanda centang di kolom “H”. Pengguna juga dapat memaksa Virtu MVP untuk mendukung game tertentu dengan memberikan tanda centang di kotak.
Dua fitur yang diberikan oleh Virtu MVP memang terlihat menjanjikan untuk mendongkrak performa maupun meningkatkan pengalaman bermain. Lalu, bagaimanakah kemampuan dua fitur tersebut saat dipraktekkan? Apakah sesuai dengan yang dijanjikan? Nantikan artikel khusus kami yang akan membahas lebih jauh lagi mengenai fitur ini.

0 komentar:

Posting Komentar