Pakistan Terapkan Kebijakan Sensor Isi SMS

on Rabu, 23 November 2011

Perkembangan dunia teknologi komunikasi memang membuat jarak tak lagi relevan untuk menjadi penghalang dalam berkomunikasi. Semakin maraknya penggunaan telepon genggam, beragam fitur tambahan seperti internet dan jejaring sosial, hingga hal yang lebih sederhana seperti layanan SMSmembuat manusia kini lebih mudah berhubungan dengan orang lain. Namun, ketidakhadiran secara fisik membuat beragam penyelewengan teknologi mudah untuk dilakukan. Salah satunya adalah pelecehan atau kekerasan verbal, khususnya lewat pesan singkat yang dikirim. Potensi “kejahatan” inilah yang kemudian mendorong pemerintah Pakistan untuk melakukan sebuah tindakan yang ekstrem. Mereka memutuskan untuk melakukan sensor terhadap isi SMS yang ada.
Jika Anda termasuk orang yang sering meluapkan kekesalan dengan mengucapkan “F-word” lewat pesan singkat, pesan Anda sudah pasti tak akan tersampaikan di Pakistan. Pemerintah akan memilah, menyunting, dan memutuskan mana SMS yang pantas untuk dikirim dan mana yang tidak. Tercatat kurang lebih ada puluhan frasa dan 1109 kata dalam bahasa Inggris yang dianggap tidak “pantas” dan masuk ke dalam wilayah sensor. Beberapa di antaranya bahkan dilarang hanya karena makna ambigu yang mungkin dihadirkan. Jika Anda merupakan penggemar grup Reggae “Yellowman” dan berusaha memberitahu teman Anda betapa kerennya grup ini, pesan yang Anda sampaikan tak akan pernah masuk. Mengapa? Karena Yellowman termasuk dalam salah satu frasa yang dilarang, dianggap rasis dan menjadi frasa untuk menghina warga Asia Timur yang oriental. Wow!
Walaupun beragam kritik sudah dilancarkan karena peraturan yang dirasakan terlalu ketat dan tidak tepat sasaran, Pemerintah Pakistan tetap bersikukuh untuk menjalankan peraturan sensor ini. Pengaruh signifikan yang mungkin terjadi adalah di mana para pemilik telepon genggam kini harus memilah kata yang tepat untuk menyampaikan inti informasi yang lengkap. Sesuatu yang memaksa otak Anda untuk bekerja dua kali lebih keras untuk sebuah kegiatan yang sama.
Tidak dijelaskan apakah sensor ini juga akan berlaku untuk komunikasi telepon dan beragam kegiatan di situs jejaring sosial. Walaupun terdengar absurd, setidaknya sensor ini masih mengizinkan teknologi komunikasi untuk digunakan oleh masyarakat luas di Pakistan, karena jika dibandingkan, hal yang sama juga diterapkan di Korea Utara. Apa yang mereka sensor? Semuanya.

0 komentar:

Posting Komentar